Sunday, 15 April 2012

Wanita Dari Tulang Rusuk Lelaki

Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala lelaki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah SWT menciptakan wanita dari kaki lelaki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk lelaki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.

Allah tidak menciptakan wanita atau sebagai barang pertukaran, apatah lagi sekadar objek buat lelaki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala kesepian di syurga. Juga Allah menciptakan wanita sebagai pasangan hidup lelaki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus melahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah.



Tetapi, mengapa ada lelaki yang tunduk di bawah kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya.

Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai Dewi Shinta, yang banyak menyebabkan lelaki buta mata, buta telinga, bahkan buta mata hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang nilainya.

Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu, bila habis madunya, dengan seenaknya dibuang ke tempat sampah, atau dianggap selipar jepun yang tak berguna.

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri didalam gelap malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan ringgit atau sebagai risikonya dengan mayat terbujur kaku?

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya seperti jasad hidup yang tidak memiliki nilai?

Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya lapar, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dungu, hanya kerana ketidakmampuan ayah memberi nafkah, kerana ketidakmampuan kita medidik dan mencintainya, kerana ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk lelaki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dekat dengan hatinya untuk dicintainnya.

Dia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Tidak layak manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya.

Wanita bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang boleh menghisap madunya. Berlemah lembutlah dalam melayan mereka, kerana jika tidak, mereka boleh menjadi seganas serigala.

No comments:

Post a Comment